Ada banyak cerita tentang orang-orang terkenal yang dianggap bodoh waktu masih kecil.


Charles Darwin, pendekar teori Evolusi,berprestasi amat buruk di sekolah. Ayahnya pernah mengatakan, ia hanya memalukan keluarga. Meskipun teorinya dinyatakan salah oleh sebagian besar manusia kini, tetap saja banyak penemuan di bidang geologi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi.

G.E.Chesterton, penulis kenamaan, tidak dapat membaca sampai di kelas 3. Seorang gurunya pernah mengatakan kepada anak berbadan gemuk ini: “Jika saja kami dapat membelah kepalamu, mungkin kami tak akan menemukan otak di sana, kecuali segumpal lemak putih.”
Emile Zola, sastrawan besar, mendapat nilai nol dalam ujian akhir sastra. Bahkan, seorang guru memukulnya karena menganggap ia suka “bingung” dan mengajukan terlalu banyak pertanyaan.
Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson bahkan belum bisa membaca sampai berusia 11 tahun.
Guru Thomas Alpha Edison, penemu listrik, menyebutnya anak dungu. Namun kemudian si anak dungu menjadikan “bumi terang pada malam hari”. Ia mencoba 5000 lebih eksperimen berbeda tanpa hasil. Tapi, pada percobaannya yang ke-10 000, tiba-tiba cahaya muncul. Si anak dungu berhasil!

"Tommy pelajar yang sangat bodoh di sekolah, kami minta ibu untuk memberitahunya supaya tidak perlu datang lagi ke sekolah ini."
Si-ibu menangis membaca surat dari sekolah itu, namun hatinya berkata, ”Anak aku Tommy bukan anak bodoh, biar aku sendiri yang mendidik dan mengajar dia”. Siapa yang menyangka bahwa anak kecil yang telinganya sedikit kurang dan bodoh hingga diminta D.O. ini, akhirnya menjadi seorang ilmuwan genius? Siapa yang mengira ketika dewasa Edison muncul sebagai ilmuwan terkemuka dunia yang menciptakan lampu, ponograf dan kamera? Jawabannya adalah ibunya! Ibunya Nancy Edison tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah bahawa anaknya bodoh, dia sebaliknya mendidik sendiri Thomas untuk menjadi seorang ilmuwan yang paling genius. Tanpanya, mungkin hingga kini kita masih bergelut dengan gelap.

“Albert, kamu bodoh sekali. Kamu tak bakalan jadi orang nanti.”
Louis Braille tidak pernah bersekolah. Pada usia 3 tahun matanya pun buta. Tapi keinginannya untuk menjadi manusia cerdik begitu kuat. Akhirnya dia mampu menciptakan huruf untuk membantu orang buta membaca. Huruf yang diciptakannya kemudian dikenal dengan huruf Braille, sesuai dengan namanya. Sekarang siapa yang tidak mengenal huruf Braille?

Akhirnya pada tahun 1860 berkat usaha bersungguh-sungguhnya dia dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan salah seorang presiden yang paling berjaya dalam sejarah Amerika.
Siapa tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau lebih dikenali sebagai Bill Gates bukanlah seorang yang pintar semasa di awal persekolahannya. Dia memulai karirnya dari peringkat paling rendah yaitu sebagai seorang pembantu pejabat (office boy). Cemburu dengan kejayaan rekan-rekannya, dia pun berusaha keras untuk maju dan akhirnya bersama Paul Allen dia menciptakan rangkaian Microsoft dan muncul sebagai orang terkaya di dunia selama 13 tahun berturut-turut (1995 hingga 2007).
Aristotle Onassis adalah jutawan perkapalan Yunani yang sangat terkemuka dengan kekayaannya yang sangat luar biasa. Di zaman persekolahan, dia dikenali sebagai anak bodoh di sekolah hingga pernah diusir dari beberapa sekolah. Di sekolah pun dia cuma mendapat tempat terendah di kelas.
Akhirnya melalui usaha kerasnya di bidang perkapalan, Aristotle muncul sebagai jutawan terkemuka Yunani dengan nilai kekayaan USD 2.1 billion (RM6.32 bilion)

Sekarang tak seorangpun mengira Mark yang tidak pintar ketika kecil bisa menjadi billionaire tersohor ketika baru berusia 27 tahun.

Gen-gen itu tetap tertidur, tak kunjung terbangunkan, karena stimulasi yang diberikan tidak cocok dengan gaya belajarnya.
Lihatlah, betapa keliru penilaian guru dan orang tua terhadap potensi anak. Jadi, jangan pernah memarahi anak yang bodoh secara berlebihan. Tanamkan pendidikan sebagai tujuan utama. Iman, kerajinan, keuletan, dan segala hal yang positif, jadikan sebagai dasar untuk mereka.
Semoga bermanfaat.
Para tokoh itu telah mengukir namanya yang abadi dalam sejarah.
Anak Bodoh belum tentu tidak sukses
4/
5
Oleh
SMK Darma Bakti
1 komentar:
Infonya keren dan bagus banget untuk motivasi
ReplyBerikan komentar anda..